Selasa, 30 Desember 2014

Bercerita dengan Boneka Jari



Sesuai dengan namanya boneka jari dimainkan dengan menggunakan jari tangan, kepala boneka diletakkan pada ujung jari melalui bagian dalam, sesuai dengan pendapat Gunarti, W. dkk (2010:5.20) bahwa boneka jari adalah “boneka yang dimasukkan kedalam jari tangan, bentuknya kecil seukuran jari tangan orang dewasa”.
Boneka jari biasanya dimainkan melalui kegiatan bercerita, dengan penambahan media boneka dalam bercerita akan membantu guru ataupun orang tua untuk menarik anak memperhatikan materi yang disampaikan, menurut Montolalu, (2007:10.10) bahwa bercerita dengan menggunakan media boneka adalah “merupakan teknik yang tidak kalah menariknya bagi anak dan dalam pelaksanaannya banyak boneka yang bisa kita gunakan dalam kegiatan ini, yaitu boneka tangan dan boneka jari”. Dengan bermain menggunakan media boneka jari, anak akan mendapatkan hiburan yang menyenangkan sekaligus sambil belajar, karena manfaat bagi perkembangan anak tidak terbatas, sepanjang guru tidak ragu untuk berpikir kreatif dalam menggunakan media boneka jari untuk mendongeng, mengajak menyanyi bersama dan kegiatan menarik lainnya.


Boneka jari dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana dan mudah dibuat, menurut Kurniati dan Rachmawati (2010:87) untuk membuat boneka jari, “guru hanya mempersiapkan bahan yang diperlukan yaitu; kain flanel atau bisa menggunakan karton manila, gunting, lem, serta benang wol.”


1.    Manfaat Bercerita dengan Media Boneka Jari
Menurut Warta (2010), bahwa terdapat beberapa keuntungan penggunaan boneka untuk sandiwara adalah:
a.    Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang terlalu    rumit.
b.    Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka dapat dibuat cukup kecil dan sederhana.
c.    Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya.
d.   Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana gembira.


2.    Langkah-langkah Bercerita dengan Media Boneka Jari
Menurut Menurut Gunarti, W. dkk (2010:5.21) bahwa dalam bercerita dengan menggunakan media boneka terdapat beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaannya sebagai berikut:
a.    Siapkan segala perlengkapan yang akan kita gunakan, seperti boneka panggung kecil (bila ada), tape recorder, dan kaset musik instrumenal (apabila ada). Atur posisi duduk anak yang membuat anak merasa nyaman.
b.    Kita dapat mengemukakan kalimat prolog sebelum adegan cerita dimulai dengan diiringi dengan musik pengiring sambil menyebutkan judul cerita.
c.    Apabila menggunakan panggung, bukalah layar pangung kemudian kenal tokoh boneka satu demi satu.
d.   Selanjutnya, kita dapat memulai adegan demi adegan yang diperankan oleh boneka-boneka tersebut secara bergantian, diiringi dengan musik pengiring. Ketika suatu adegan akan bergantian, diiringi dengan musik pengiring. Ketika suatu adegan akan berganti dengan adegan lain, tutuplah layar kembali atau turunkan boneka dari arah kanan ke kiri atau sebaliknya. Boneka tidak diturunkan dari atas ke bawah seakan-akan “tenggelam” di telan bumi.
e.     Ketika cerita sudah selesai dituturkan, kita dapat mengajukan pertanyaan seputar cerita tersebut, misalnya tentang judul cerita, tokoh cerita, isi cerita. Bisa juga meminta pendapat atau komentar anak mengenai cerita tersebut. Dapat pula kita minta anak memperagakan karakter suatu tokoh atau suatu kejadian dalam cerita tersebut.
f.     Selanjutnya guru bisa bersama-sama dengan anak menyimpulkan isi cerita tersebut, termasuk mencari pelajaran dari isi cerita juga mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada pada cerita tersebut.
g.    Akhiri kegiatan bercerita dengan meminta anak untuk menceritakan kembali isi cerita atau tutup dengan nyanyian yang menggambarkan isi cerita tersebut.


Menurut Al-Rasyid (2011) bahwa agar boneka dapat menjadi media instruksional yang efektif, maka perlu kita perhatikan beberapa hal yang antara lain adalah:
a.    Rumusan tujuan pembelajaran dengan jelas. Dengan demikian akan dapat diketahui, Apakah tepat digunakan permainan sandiwara boneka atau sandiwara yang lain.
b.    Buatlah naskah atau skenario sandiwara yang akan dimainkan secara terperinci. Baik dialognya, settingnya dan adegannya harus disusun secara cermat, sekalipun dalangnya dimungkinkan untuk berimprovisasi saat ia mendalang/memainkan boneka tersebut.
c.    Permainan boneka mementingkan gerak dari pada kata. Karena itu pembicaraan jangan terlalu panjang, dapat menjemukan penonton. Untuk anak-anak usia kelas rendah sekolah dasar atau anak-anak TK, sebaiknya permainan boneka dirancang untuk banyak melibatkan dialog dengan anak pada saat permainan.
d.   Permainan sandiwara boneka jangan terlalu lama, kira-kira 10 sampai 15 menit. Agar pesan khusus yang disampaikan kepada anak dalam permainan sandiwara boneka tersebut dapat ditangkap/dimengerti oleh anak-anak/penonton.
e.    Hendaknya diselingi dengan nyanyian, kalau perlu penonton diajak nyanyi bersama. Bila perlu dilanjutkan dengan dialog atau diskusi dengan anak-anak/penonton untuk memantapkan pesan nilai yang diajarkan.
f.     Isi cerita hendaknya sesuai dengan umur dan kemampuan serta daya imajinasi anak-anak yang menonton.
g.    Selesai permainan sandiwara, hendaknya diadakan kegiatan lanjutan seperti tanya-jawab, diskusi atau menceritakan kembali tentang isi cerita yang disajikan.
h.    Jika memungkinkan, berilah kesempatan kepada anak-anak untuk memainkannya.



Memberikan reward kepada anak berupa pujian ataupun penghargaan lain seperti star dan sticker tokoh kesayangan anak bisa direkomendasikan untuk meningkatkan semangat anak dalam bercerita, sekian... semoga bermanfaat.



Kamis, 10 Oktober 2013

Mainan Edukasi untuk Anak Usia Dini



SUPER CHICKEN PUZZLE

          Proses belajar pada anak usia dini lebih diarahkan untuk melatih mereka mengembangkan kecerdasan maupun keterampilan. Banyak ahli percaya bahwa masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan otak anak. Orang tua dapat membantu merangsang perkembangan otak anak dengan memberikan pembelajaran melalui permainan, salah satu mainan yang disukai oleh anak usia dini adalah puzzle.
Super Chicken Puzzle dibuat secara unik...  3 in 1, seperti contoh gambar ayam, pertamanya telur dulu, trus anak ayam dan ibu ayam, itu dalam satu bentuk puzzle bertingkat.

Bahan

  • Kardus bekas dengan ukuran 21 x 21 cm terdiri dari 4 bagian dengan ukuran yang sama.
  • Kertas bergambar dari majalah bekas atau dari internet
  • Doubletip / lem
  • Gunting
  • Cutter
 
Cara Membuat

  • Ambil 4 bagian kardus bekas, satu bagian untuk alas dan tiga bagian lagi untuk ditempeli kertas bergambar, untuk bagian lapisan bawah ditempel gambar telur, lapisan tengah ditempel gambar anak ayam dan lapisan atas ditempel gambar ayam.
  • Potong bagian tengah kardus sesuai gambar, kemudian potong gambar menjadi beberapa bagian.
  • Rekatkan antara bagian satu dengan yang lain.
  • Puzzle siap untuk dimainkan.

Usia
Cocok untuk anak usia 3 – 5 Tahun.


Jumlah Anak
Puzzle dapat dimainkan secara perorangan, dapat pula dimainkan 2 orang.

Cara Memainkan
Keluarkan semua kepingan gambar secara berserakan, kemudian pasang satu persatu sesuai letak dan bentuk sehingga menjadi gambar yang utuh.

Manfaat bermain puzzle
Permainan puzzle memiliki banyak manfaat untuk anak, yaitu :
  • Meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat anak belajar berkonsentrasi. Saat bermain puzzle, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berkonsentrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan kepingan gambar tersebut.
  • Melatih koordinasi tangan dan mata. Puzzle dapat melatih koordinasi tangan dan mata anak untuk mencocokkan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar. Puzzle juga membantu anak mengenal dan menghapal bentuk.
  • Meningkatkan Keterampilan Kognitif. Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik bagi anak balita karena anak balita pada dasarnya menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik. Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
  • Belajar bersosialisasi. Dua anak yang bermain bersama-sama tentunya butuh diskusi untuk merancang kepingan-kepingan gambar dari puzzle tersebut. Anak yang lebih besar akan merasa senang jika dapat membantu anak yang lebih kecil, sebaliknya pun begitu, jadi akan tercipta suasana yang nyaman dan terciptanya interaksi ketika bermain.
Mengenalkan Konsep Metamorfosis, anak mendapat pengetahuan baru tentang metamorfosis mahluk hidup, proses sebuah kehidupan

Selasa, 13 Agustus 2013

Psikologi Perkembangan Anak



GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK

Perkembangan merupakan sebuah proses perubahan menuju ke hal-hal yang lebih sempurna, sebuah proses yang bertahap, berkesinambungan dan menyeluruh baik fisik maupun psikis, jika ada satu tahap dari ketiga proses ini terputus atau tidak dilalui dengan baik, maka itu disebut penyimpangan perkembangan. Proses perkembangan individu dimulai sejak tahap pra konsepsi, kehamilan, kelahiran, bayi, kanak-kanak awal dan akhir, remaja awal dan akhir, dewasa  sampai meninggal. Pada setiap tahap perkembangan terdapat faktor resiko dan  faktor kerentanan akan terjadi penyimpangan perkembangan. Hal ini tentu saja sangat dipengaruhi oleh faktor nutrisi, orangtua, keluarga terdekat dan lingkungan sekitar.

Apa itu Hambatan/Gangguan pada Perkembangan Anak?

Hambatan perkembangan adalah permasalahan anak yang mengalami gangguan perkembangan dan mempunyai kesulitan untuk berkembang secara optimal, padahal di sisi lainnya anak bisa berkembang secara normal dan sangat cerdas diatas rata-rata,oleh sebab itu orangtua harus menyadari hal ini sejak dini.
Bagian-bagian yang biasanya tidak berkembang dengan baik pada umumnya adalah:
  • Gerakan fisik (koordinasi), pola geraknya terganggu,
  • Perilaku (psikis) terhambat,
  • Visual-motoriknya terganggu,
  • Proses auditorinya terganggu,sehingga pemahaman bahasa terhambat,
  • Persepsi dan Motorik yang berhubungan langsung dengan sensori (Pemberian respons).
Macam-macam Gangguan Perkembangan Anak

Jenis gangguan perkembangan pada anak diantaranya adalah:

  • Cerebral Palsy ( CP ), ini adalah kecacatan fisik yang disebabkan oleh keruskan otak yang bisa terjadi selama hamil, pada saat persalinan atau setelah beberapa hari bayi lahir.
  • Autisme, jenis gangguan perkembangan pervasif pada anak yang mangakibatkan gangguan/keterlambatan pada bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Kondisi seperti itu tentu akan sangat mempengaruhi perkembangan anak, baik fisik maupun mental.
  • Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADD, ADHD) adalah ketidakmampuan memusatkan perhatian, impulsivitas dan hiperaktifitas yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.
  • Keterbelakangan mental (Mental Retardetion), adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berprililaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 10 tahun.
  • Conduct Disorder, adalah satu kelainan perilaku yang mana anak sulit
    membedakan benar salah, baik buruk; sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun dia sudah berbuat kesalahan.
Penyebab Keterlambatan Perkembangan
 Penyebab dari gangguan perkembangan anak bisa bermacam-macam, antara lain adalah:
  • Adanya polusi udara, ini tergantung seberapa parah polusi udara disekitar ibu dan anak,
  • Adanya faktor keturunan/genetik,
  • Adanya gangguan metabolisme pada anak,
  • Adanya infeksi yang dialami anak pada waktu bayi,
  • Ibu pernah minum obat-obatan sewaktu hamil atau hamil muda,
  • Ibu terkena infeksi semasa kehamilan,
  • Ibu makan makanan laut yang terkontaminasi saat kehamilan dll.
Tentu saja resiko-resiko ini dapat kita perkecil, bila kita mengerti dan mengetahui penyebabnya, sehingga kita bisa minta pertolongan dokter-dokter yang bergerak khusus bidang preventif atau pencegahan yang menyangkut permasalahan ibu dan anak.

Melakukan Observasi/Deteksi Dini
Hal-hal yang harus kita ketahui, agar dapat secepatnya membantu anak yang mengalami gangguan/keterlambatan dalam perkembangannya;
  • Harus bisa melihat perubahan/kelainan tingkah laku pada bayi/anak;
  • Mengenal dan mengetahui tahap perkembangan motorik halus dan kasar anak, apakah sudah sesuai usianya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat;
  • Mengenal dan mengetahui proses perkembangan daya tangkap dan pemahaman (kemampuan persepsi) anak, apakah sudah sesuai dengan proses perkembangan motorik dan hubungannya dengan sensori anak yang seharusnya.
Tanpa deteksi yang tepat dan benar, maka bantuan pun sulit untuk dirancang dan dijalankan , agar anak bisa mencapai perkembangan yang sudah ditargetkan. Memang untuk dapat menentukan hal seperti ini sebaiknya orangtua lebih tanggap untuk segera mencari opini-opini lain seperti misalnya dari Dokter Spc anak, Dokter THT, Dokter Mata, Psikiater Anak, Terapist dll.

Senin, 01 Juli 2013

Tender Care, Si Mungil Penuh Manfaat



 Nih dia Produk favorit aku, yang selalu menemaniku kapanpun dan dimanapun. dan manfaat si mungil diantaranya:
  • Melembabkan bibir.
  • bisa menghilangkan bekas cacar dan bekas jerawat.
  • jika sudah pernah memakai produk lain, untuk beralih ke produk oriflame lainnya, sebelumnya kulit wajah harus kita netralkan dulu, gunakanlah Tender care 
  • bisa mengatasi kulit wajah yang tersengat sinar matahari dan menjaga agar kulit wajah tidak menjadi gelap sesudahnya.
  • mencerahkan warna bibir dari yang sebelumnya menghitam dengan pemakaian rutin. 
  • bisa mengobati ruam popok sampe kulitnya merah dan parah.
  •  bisa mengatasi alergi kulit yang bintik-bintik kecil berkelompok pada anak, 3-4 hr sembuh, dan untuk alergi karena anting-anting atau logam lainnya, atau karena sabun cuci.
  • bisa mengatasi luka akibat cipratan minyak panas.
  • bisa mengatasi luka bekas operasi caesar.

Harganya pasti mahal yaa??
Harganya cukup murah kok hanya Rp 39.000,- aja, apalagi kalau jadi member dapet discount 23% lagi deh untuk si mungil penuh manfaat ini :)